• Tidak ada hasil yang ditemukan

505Pertarungan dan perebutan Organisasi (yang katanya) Salafy memasuki babak baru

dengan diajukannya perkara ini oleh Faruk Badjabir cs ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk menggugat kubu Hisyam Thalib cs dan hasilnya kubu Hisyam Thalib diputuskan oleh Pengadilan harus dibubarkan dan berbagai konsekwensi-konsekwensi hukum lainnya, lebih lengkapnya:

Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah terpaksa mengambil langkah tegas, setelah berkali-kali mengajukan peringatan kepada mereka. Dengan terpaksa mengajukan masalah ini lewat jalur hukum, danAlhamdulillah, setelah sidang berkali-kali yang cukup melelahkan akhirnya Pengadilan Negeri Jakarta Timur memutuskan hal-hal sebagai berikut :

1. Menyatakan sah Mu’tamar Cilacap, 22-23 Maret 2002 dan mempunyai kekuatan hukum. 2. Menyatakan semua keputusan Mu’tamar Cilacap sah dan mempunyai kekuatan hukum. 3. Menyatakan bahwa Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah di bawah Ketua Umum Ir. H.

Farouk Zein Badjabir adalah Pimpinan Pusat masa bakti 2002-2007 berikut pimpinan

lainnya dan semua tingkatan (Pusat, Wilayah dan Cabang).

(www.infoalirsyad.com_edisi61_index-4.html).

4. Menyatakan bahwa Pimpinan Pusat hasil Mu’tamar Cilacap sebagai pemilik sah atas semua atribut organisasi seperti kop surat dan logo Al Irsyad.

5. Menyatakan Saudara Hisyam Thalib telah melakukan perbuatan melawan hukum. 6. Menyatakan Mu’tamar Bandung tahun 2000 dan semua hasil keputusan Mu’tamar ke-37

Bandung tidak berlaku lagi.

7. Menyatakan Pimpinan Pusat hasil Mu’tamar ke-37 Bandung berikut kelompoknya pada semua tingkatan mulai dari Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum.

8. Memerintahkan kepada Saudara Hisyam Thalib selaku PP Al Irsyad hasil keputusan Mu’tamar ke-37 Bandung dan kelompoknya pada semua tingkat kepengurusan untuk tidak lagi menggunakan kop surat dan logo Al Irsyad serta nama Al Irsyad dan tidak lagi melakukan perbuatan yang mengatas-namakan Pimpinan Pusat Al Irsyad.

Demikian keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur, tanggal 16 Juli 2003, maka selaku Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah yang sah, kami menyerukan kepada seluruh jajaran Al Irsyad tingkat Pusat, Wilayah dan Cabang yang belum bergabung dengan kami untuk segera :

1. Membubarkan diri dan melaksanakan semua keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur 16 Juli 2003.

2. Segera bergabung dengan Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang di bawah kepemimpinan Ir. H. Farouk Zein Badjabir.

3. Melakukan kegiatan dan program Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang yang telah berjalan.

4. Mengakhiri konflik serta mengadakan ishlah dengan Pimpinan Perhimpunan Al Irsyad yang sah dalam semua tingkatan Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Cabang.

Apabila semua ini tidak diindahkan, maka akan menimbulkan konsekuensi serius, yaitu tidak lagi menganggap mereka sebagai bagian dari Jum’iyyah Al Irsyad Al Islamiyyah. Saya atas nama Pimpinan Pusat Perhimpunan Al Irsyad Al Islamiyyah menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus, semoga Allah SWT. meridhoi usaha, perjuangan dan pengabdian kita bersama. Amin. (www.infoalirsyad.com_edisi61_index-5.html).

22.7.3 TRAGIS, AL-IRSYAD LEGAL ITU SECARA HUKUM BERUBAH MENJADI AL- IRSYAD LIAR!!

Tuesday, 31 May 2005. Kita yang sah, bung! Itulah judul artikel yang menggambarkan luapan kegembiraan kubu Hisyam Thalib dalam pertarungannya melawan kubu Farouk Bajabir. Isi berita selanjutnya adalah:

“Berita gembira itu diterima Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah pada Senin siang, 30 Mei 2005. Tepatnya berupa Relas Pemberitahuan Isi Putusan Mahkamah Agung RI, yang disampaikan Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Detil keputusan baru akan dikirimkan ke masing-masing yang berperkara pada minggu-minggu ini.

Menurut Relas itu, MA telah "MENOLAK permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Ir. Farouk Zein Bajabir dan Masdoen Pranoto." MA juga menghukum keduanya untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar Rp500.000,-

Dengan penolakan gugatan kasasi itu, berarti keputusan Pengadilan Tinggi DKI yang berlaku, bahwa Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah yang sah dan legal adalah Pimpinan Pusat hasil Keputusan Muktamar ke-37 di Bandung, dibawah pimpinan ketua umum Ir. Hisyam Thalib. Dengan kata lain,keberadaan mereka yang menamakan diri "Pimpinan Pusat Al Irsyad dibawah ketua umum Farouk Zein Bajabir" adalah LIAR SECARA HUKUM. Menyikapi keputusan Mahkamah Agung ini, sebagai lembaga tinggi negara dan institusi hukum tertinggi di negara ini, diharapkan seluruh warga Al Irsyad bisa segera menyesuaikan sikapnya. Jangan mau lagi mengikuti dusta dan fitnah yang terus disebarkan oleh orang- orang yang tidak bertanggung-jawab, yang hanya mengejar syahwat kekuasaan dan kepentingan pribadi semata. JANGAN Ada Lagi Dusta dan Fitnah Diantara Kita”(http://alirsyad.org/index.php?option=com_content&task=view&id=43&Itemid=2)

Adalah suatu kenyataan yang sangat-sangat pahit bagi kubu Farouk Badjabir cs (yang beberapa kali berhasil mendatangkan Masyayikh Yordan ke Indonesia dan bahkan dipuji sedemikian rupa, sampai-sampai Abdurrahman At-Tamimi memegang surat Kuasa penerjemahan berbagai karya tulis Masyayikh Yordan di Indonesia) diputuskan oleh lembaga peradilan di atasnya (Mahkamah Agung) antara lain :

5. Menyatakan menurut hukum bahwa Pimpinan Pusat Al-Irsyad Al-Islamiyyah dengan Ketua Umum Ir. FAROUK ZEIN BAJABIR termasuk semua Personalia dan Fungsionarisnya yang diangkat dan Tawangmangu pada tanggal 16-17 Oktober 1999 maupun Muktamar Luar Biasa di Cilacap pada tanggal 03 sampai dengan Juli 2002 adalah cacat hukum, tidak sah dan batal demi hukum;

8. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan dalam keadaan baik, Kantor Al-Irsyad Al- Islamiyyah yang didudukinya dengan segala peralatan investaris PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah yang terletak di Jl. Kramat Raya No. 25 Jakarta Pusat dan Asset Perhimpunan Al-Irsyad Al- Islamiyyah lainnya, selambat-lambatnya dua minggu setelah putusan Pengadilan telah mempunyai kekuatan hukum tetap, apabila diperlukan dengan bantuan POLRI;

9. Menghukum Tergugat untuk tidak menggunakan logo, lambang, kop surat, dan atribut- atribut Perhimpunan Al-Irsyad Al-Islamiyyah dengan mengatasnamakan Pimpinan Pusat Al- Irsyad Al-Islamiyyah untuk kepentingannya;

(http://www.alirsyad.org/index.php?option=com_content&task=view&id=45&Itemid=2)

Pembaca sekalian Rahimakumullah, sebenarnya keputusan MA di atas melengkapi kekalahan kubu Farouk Badjabir-Chalid Bawazir setelah sebelumnya di Pengadilan Tinggi Jakarta mereka juga di “KO” berdasarkan PUTUSAN PENGADILAN TINGGI DKI JAKARTA, NOMOR: 31/PDT/2004/PT. DKI

3. Menyatakan menurut hukum bahwa keberadaan Organisasi Pimpinan Pusat AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH berdasarkan MUKTAMAR AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH ke 37 di Bandung Cq. Ir. HISYAM THALIB sebagai Ketua Umum yang merupakan kesinambungan serta kelanjutan MUKTAMAR AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH ke-36 di Pekalongan adalah satu- satunya Pimpinan Pusat AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH yang sah.

4. Menyatakan menurut hukum bahwa Muktamar luar biasa yang diselenggarakan dengan meng-atas namakan Pimpinan Pusat AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH baik di Tawangmangu pada tanggal 16 s/d 17 Oktober 1999 maupun Muktamar luar biasa di Cilacap pada tanggal 22 s/d 23 Maret 2002 adalah cacat hukum, tidak sah, dan batal demi hukum dengan segala akibat hukumnya.

5. Menyatakan menurut hukum bahwa Pimpinan Pusat AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH dengan ketua umum Ir. FAROUK ZEIN BAJABIR termasuk semua Personalia dan Fungsionaris nya yang diangkat melalui Muktamar luar biasa di Tawangmangu pada tanggal 16 s/d 17 Oktober 1999 maupun Muktamar luar biasa di Cilacap pada tanggal 03 s/d Juli 2002 adalah cacat hukum, tidak sah, dan batal demi hukum;

(http://www.alirsyad.org/index.php?option=com_content&task=view&id=37&Itemid=2)

Setelah turunnya keputusan MA yang telah berkekuatan hukum tetap, bagaimana sikap kubu Farouk Badjabir-Chalid Bawazir ? Apakah sampai saat ini mereka masih menguasai asset- aset yang seharusnya mereka serahkan? Apakah mereka tetap menggunakan logo, atribut, kop surat perhimpunan Al-Irsyad yang seharusnya tidak boleh digunakan? Justru permasalahan ini menjadi rumit dan penting karena sikap dan pengakuan mereka sebagai organisasi Salafy! Taatkah mereka kepada keputusan pemerintah?

22.7.4 AL-IRSYAD LIAR MENENTANG & MENANTANG KEPUTUSAN PEMERINTAH (MAHKAMAH AGUNG RI)!!

507

Garis besar

Dokumen terkait